Benarkah MSG Berbahaya Untuk Dikonsumsi ?

13.31

"Awas lho, jaga makannya ya......jangan pake MSG, nanti sakit !"

Begitu seringkali kita dengar perkataan dari orang tua, sahabat atau orang-orang yang dekat dengan kita, saat mengingatkan tentang kesehatan tubuh dan bahaya MSG. Malah tidak jarang kita mendapatkan nasihat yang lebih ekstrem....

"Jangan jajan yang pake MSG, bisa bikin bodoh tau....!"

Kadang serem juga mendengar peringatan seperti itu, bener gak ? Tapi tahukah kita sebenarnya MSG itu ? Apa benar mengkonsumsi MSG bakal berakibat seperti yang ditakutkan tersebut ? Yuk kita kenali MSG lebih dekat biar gak bingung dan salah kaprah dengan istilah yang sangat familiar kita jumpai dalam keseharian kita ini.


Asal Muasal MSG dan Kandungannya

gambar : www.cbc.ca
MSG atau vetsin atau sering disebut juga micin adalah bumbu penyedap masakan yang umum digunakan untuk menambah rasa gurih pada masakan. MSG merupakan singkatan dari Monosodium Glutamate, yang terdiri dari 78% glutamate, 12% Natrium dan 10% air. Glutamate adalah asam amino (amino acid) yang secara alami terdapat pada semua bahan makanan yang mengandung protein. Misalnya, keju, susu, daging, ikan dan sayuran. Glutamate juga diproduksi oleh tubuh manusia dan sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh dan fungsi otak. Itulah sebabnya glutamate disebut asam amino non-esensial, karena dapat diproduksi oleh tubuh manusia tanpa harus mendapatkan pasokan dari luar tubuh. Setiap orang rata-rata membutuhkan kurang lebih 11 gram Glutamate per hari yang didapat dari sumber protein alami. 

Pertamakali ditemukan pada tahun 1908, oleh Profesor Kikunae Ikeda. Penemuan rasa baru yang muncul sebagai pelengkap 4 macam rasa yang telah ada yaitu, asin, manis, pahit dan asam, dinamai dengan rasa umami (dalam bahasa jepang, yang artinya lezat). Rasa baru yang gurih ini merupakan hasil dari isolasi asam glutamat ganggang laut jenis kombu yang sering dikonsumsi oleh orang jepang dengan ekstraksi air dan kristalisasi. Penemuan ini kemudian mulai diproduksi secara komersial oleh Suzuki bersaudara dan diberi nama AJI-NO-MOTO®. 

MSG sendiri sebenarnya tidak memiliki rasa. Tetapi bila ditambahkan ke dalam makanan, akan terbentuk asam glutamat bebas yang ditangkap oleh reseptor khusus di otak dan mempresentasikan rasa dasar dalam makanan itu menjadi jauh lebih lezat dan gurih. Pada awal tahun 1990an, glutamat yang digunakan untuk membuat MSG dihasilkan dengan cara mengekstrak glutamat dari tumbuhan. Saat ini, MSG dihasilkan dengan cara ekstraksi dari fermentasi alami tumbuhan-tumbuhan, seperti lobak, tebu, dan gandum.


Dampak Konsumsi MSG

Banyak informasi dan pernyataan tentang efek buruk dari konsumsi MSG. Berdasarkan beberapa referensi yang diperoleh penulis dari berbagai sumber dapat disimpulkan bahwa masih terdapat perbedaan pendapat dan hasil penelitian tentang dampak dari konsumsi MSG. 

Umumnya masih menyatakan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi, selama tidak berlebihan. Seberapa besar batasan konsumsi yang direkomendasi ? Dapat kita lihat pada rekomendasi dari U.S Food and Drug Administration (FDA) yaitu batas aman untuk mengkonsumsi MSG adalah sekitar 30 miligram per berat badan perhari. Jadi kalau kita memiliki berat badan 50kg, maka dosis MSG yang direkomendasikan  adalah sekitar 1,5 gram/hari. 

Akan tetapi, sebenarnya yang memberikan dampak terhadap tubuh kita adalah kandungan glutamat dalam MSG yang memiliki komposisi dominan, yaitu sekitar 78%. Glutamat inilah yang disinyalir menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan tubuh manusia jika dikonsumsi berlebihan. Pada setiap bahan makanan alami sehari-hari pun sudah terkandung glutamat dalam komposisi yang berbeda-beda seperti tabel dibawah ini.

Kandungan Glutamat pada Bahan Makanan Alami
Masalahnya kita seringkali tidak mengontrol komposisi makanan kita sehari-hari, yang secara alamiah sudah mengandung glutamat. Apalagi jika ditambah dengan makanan yang ditambahkan dengan MSG buatan, dapat dipastikan bahwa jumlah MSG atau glutamat yang dikonsumsi oleh tubuh kita akan melebihi batas aman dari konsumsi yang direkomendasikan.

Pengaruh langsung dari MSG hingga saat ini masih menjadi bahan penelitian yang belum final. Sejauh ini belum banyak penelitian langsung terhadap manusia. Walaupun begitu efek negatif pada hewan (tikus) percobaan membuktikan pemberian MSG dalam dosis tertentu dapat menurunkan daya ingat dan parahnya lagi merusak otak. Sejauh ini ada beberapa penyakit yang dikaitkan dengan penggunaan MSG berlebih, namun hasil penelitian belum membuktikan kalau MSG adalah penyebab tunggal dari penyakit-penyakit tersebut. Penyakit-penyakit yang dimaksud adalah: 

1. Kelebihan Berat Badan / Overweight
MSG efektif dalam merangsang pikiran untuk menjadi kecanduan rasa, maka secara otomatis kita mengembangkan keinginan untuk makan makanan yang tinggi MSG. Semakin kuat keinginan makan Anda, maka semakin besar kemungkinan bertambahnya berat badan. MSG sangat efektif untuk mendorong kenaikan berat badan, hal ini sudah digunakan oleh para ilmuwan ketika mereka ingin menginduksi obesitas pada hewan di laboratorium.

2. Kerusakan Sel Jaringan Otak 
Penelitian terhadap efek dari penggunaan MSG yang selama ini dilakukan memang banyak diaplikasikan pada hewan tikus. Salah satunya adalah penelitian Olney di St. Louis pada athaun 1969, yang menunjukkan bagaimana dampak dari MSG terhadap kerusakan jaringan otak tikus. Walaupun pada penelitian selanjutnya yang dilakukan pada MSG yang dicampur dalam makanan tidak menunjukkan gejala kerusakan otak. Efek yang beragam ini menimbulkan kontroversi di dunia kesehatan.

3.  Chinese Restaurant Syndrome  (CRS)
Salah satu efek dari konsumsi MSG secara berlebihan dikenal dengan Chinese Restaurant Syndrome. Yaitu sebuah sindrom yang ditemukan oleh dokter Ho Man Kwok tahun 1968, pada pasiennya yang mengalami kondisi dan gejala keracunan seperti leher dan dada panas, sesak napas disertai pusing-pusing, sesaat setelah menyantap masakan di restoran cina. Seperti diketahui, bahwa masakan chinese memang dituding paling banyak menggunakan MSG dalam olahannya. 
Gejala ini memang disinyalir sebagai akibat dari orang-orang yang memiliki sensitifitas tinggi pada MSG atau tepatnya pada glutamate (glutamate intolerant). Efek langsung yang mereka alami seperti pusing, mual, alergi, leher kaku, mulut terasa kering, tangan kebas hingga ruam pada wajah. Walaupun gejala ini tentunya tidak bisa menjadi acuan pasti bahwa MSG memberikan efek buruk terhadap kesehatan. 
Bagi orang-orang dengan sensitifitas yang tinggi terhadap suatu zat tertentu tidak melulu terhadap MSG saja, pastinya akan merasakan efek seperti itu bila mengkonsumsi makanan yang mengandung zat yang sangat sensitif terhadap tubuhnya. Seperti contohnya orang yang memiliki lactose intolerant. Orang itu akan merasakan mual bahkan hingga diare pada saat meminum susu murni, akan tetapi tidak terjadi apa-apa pada saat minum atau makan produk olahan susu seperti keju, yoghurt, kue kering  yang mengandung susu/keju dan lainnya. Tentu saja bukan berarti bahwa susu berbahaya bagi kesehatan, bahkan sebaliknya susu sangat baik untuk kesehatan tubuh manusia, kecuali bagi mereka yang memiliki alergi/sensitif/intolerant terhadap susu.

4. Alzheimer, penyakit Parkinson, autisme serta ADD (attention deficit disorder)
Russell Blaylock tidak hanya menyebut MSG sebagai pemicu kanker dalam bukunya  Excitotoxins – The Taste That Kills, tetapi juga berkaitan dengan penyakit gangguan saraf seperti Alzheimer, penyakit Parkinson, Autisme serta ADD (attention deficit disorder). Menurut pensiunan ahli bedah saraf ternama ini, zat kimia di dalam MSG bersifat excitotoxin yaitu dapat merangsang, merusak, dan mematikan sel-sel otak. Russell berpendapat kalau MSG dapat memperburuk gangguan saraf pada otak. 

Kesimpulannya adalah, MSG belum dapat dipastikan memberikan efek berbahaya bila dikonsumsi secara terus menerus. Akan tetapi, glutamate yang terkandung dalam MSG, bisa menjadi pemicu efek yang disinyalir menjadi penyebab berbagai penyakit tersebut apabila dikonsumsi secara berlebihan. Karena berbagai bahan alami makanan juga mengandung glutamate dalam porsi yang juga cukup, maka jauh lebih baik mencegah asupan makanan yang mengandung glutamat buatan seperti MSG. Hal ini untuk menghindari terjadinya kelebihan glutamat dalam tubuh.

Semoga bermanfaat.......

Lihat juga : kue kering cheeZZZtick, cemilan stik keju / cheese stick tanpa MSG dan pengawet


sumber : 
http://www.cleo.co.id/helath-fitness/penyakit-yang-disebabkan-penggunaan-msg
https://www.zenius.net/blog/8015/bahaya-msg-vetsin-micin

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images